Marx memandang perekonomian sebagai tempat eksploitasi manusia dan perbedaan kelas. Ia mengambil pendapat zero sum dari merkantilisme dan memakainya pada hubungan kelas selain hubungan negara.
Kaum marxis sepakat dengan kaum merkantilis bahwa politik dan ekonomi sangat berkaitan. Berbeda denan kaum liberal yang mengatakan bidang ekonoi berjalan dengan hukumnya sendiri.
•Menurut kaum merkantilis ekonomi adalah alat politik.
•Menurut kaum marxis ekonomi itu nomor satu dan politik yang ke-dua
Menurut kaum Marxis perekonomian kapitalis didasarkan pada dua kelas sosial yang bertentangan yaitu :
1.Kaum borjuis ( memiliki alat-alat produksi )
2.Kaum proletar ( hanya memiliki kekuatan kerja yang harus dijual pada kaum borjuis )
Jadi keuntungan kapitalis berasal dari eksploitasi tenaga kerja ( kaum proleter )
Menurut Marx pertumbuhan kapitalisme bukanlah sebuah kemunduran / kenegativan meskipun telah melakukan eksploitasi buruh. Marx mengatakan kapitalis berarti sebuah kemajuan dalam dua hal yaitu : ( disebut dengan materialisme )
1.Kapitalisme menghancurkan hubungan produksi sebelumnya, seperti feodalisme, perbudakan
2.Kapitalisme membuka jalan bagi revolusi sosial ( alat-alat produksi sebagai kontrol sosial bagi keuntungan kaum proleter )
Produksi ekonomi adalah dasar bagi semua aktivitas manusia lainnya termaksud politik dasar ekonomi yang terdiri dari :
1.Kekuatan-kekuatan produksi ( tingkatan tehnis aktivitas ekonomi )
Contoh : mesin-mesin industri dan kerajinan tangan pengrajin.
2.Hubungan produksi (sistem kepemilikan sosial yang menentukan kendali kekuatan produksi)
Gabungan dari kekuatan produksi dan hubungan produksi membentuk suatu mode produksi tertentu sebagai contoh kapitalisme yang didasarkan pada mesin industri dan kepemilikan swasta (Halliday 1994 : 60).
Kerangka kerja kaum marxis bagi study EPI yaitu :
1.Negara tidak otonom : digerakan oleh kepentingan kelas yang berkuasa dan negara kapitalis digerakan oleh kepentingan kaum borjuis.
2.Sebagai suatu sistem ekonomi : kapitalis bersifat ekspansif, selalu mencari pasar baru dan lebih menguntungkan.
Lenin, pemimpin komunis pada revolusi rusia 1917 berpendapat bahwa proses perluasan kapitalis pasti tidak selalu sama atau tidak seimbang antara negara industri dan perusahaan. Menurut Lenin hal ini merupakan hukum pembangunan tidak seimbang.
Lenin dan Hukum Pembangunan Tidak Seimbang
Tidak ada dasar lain yang dapat dipikirkan dalam kapitalisme bagi pembagian wilayah pengaruh . . . dari pada perhitungan kekuatan partisipan dalam pembagian, kekuatan ekonomi, keuangan, militer umumnya, dan seterusnya. Dan kekuatan dari partisipan-partisipan ini dalam pembagian tidak berubah sampai derajat yang sama : dalam kapitalisme pembangunan dari usaha-usaha yang berbeda, kepercayaan, cabang-cabang industri atau negara-negara tidak dapat seimbang( Lenin, 1917. Dikutip dari Gilpin 1987 : 39 )
Teori EPI saat ini berdasarkan pada kerangka Marxisme adalah analisis Immanuel Wallerstein tentang perkembangan sejarah perekonomian dunia kapitalis ( Wallerstein 1979 : 1991).
Wallerstein memberikan banyak tekanan pada perekonomian dunia dan cenderung mengabaikan pilitik internasional. Ia mempercayai perekonomian dunia sebagai pembangunan yang tidak seimbang yang telah menghasilkanhirarki dari wilayah core, semi periphery, dan periphery.
NB : UNTUK TMN2 YG MAO COPY INI TOLONG TINGGALKAN PESAN OR SARAN YACHHH ( MASUKAN OR KRITIKAN ) .... MKC ... (^_^)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar